Senin, 22 Mei 2017
Kamis, 02 Februari 2017
Cerita dari kunci motor
Sore lagi nih, tapi enggak gerimis. Rencananya mau makan bakso di tempat yang udah di recommended rasanya. Pergilah berdua naik motor klasik. Kenapa dibilang klasik? Motornya emang klasik banget. Warna coklat susu dengan jok klasik bingits...Yaa pokoknya begitu. Susah mendeskripsikan ke klasikannya. Yang pasti modelnya udah jadul wkwk.😂😘
Sepanjang jalan ngomongin apa aja Gatau. Berhentilah pandangan ini ke kunci motor yang dipake. Eh, kok kunci motornya kecil sih kayak kunci laci? Dengan entengnya si empunya motor klasik ini bilang. Iya, ini emang kunci laci. Motor ini emang bisa dipakein kunci apapun.
Orang tua dulu bilang, kalo perempuan itu kayak gembok dan laki-laki itu kayak kunci. Jadi jangan mau jadi gembok yang bisa dibuka sama kunci apapun. Duh, kebayang banget gimana bentuknya tuh gembok (perempuan) yang bisa dibuka pakek kunci (laki-laki) manapun.
Yaa Allah, jauhkan kami para muslimah dari hal-hal yang engkau laknat dan hal-hal yang tidak engkau sukai.😗😥😥😥aamiin
Cerita dari rok coklat
Sore yang gerimis tiba-tiba aja pengen shopping. Entah keperempuanannya lagi dominan atau emang baju lagi pada habis di lemari sebab belum kering dari jemuran. Walhasil bela-belain mesen grab buat menuju salah satu pusat perbelanjaan. Keliling-kleiling, muter-muter, akhirnya dapatlah dua rok harga mahasiswa.
Emang udah jadi kebiasaan. Kalo beli barang baru langsung aja di periksa, entah itu ada benang-benang yang enggak support style langsung aja dipotong, lagi periksa-periksa, mata ini jatuh ke daleman rok (Daleman putih yang biasa ada di dalam rok) rasanya risih banget kalo makek masih ada Daleman rok nya. Akhirnya pencabutan benang dengan paksa pun terjadi. Ehh, sadar enggak sadar bagian rok pada pinggang malah jadi bolong dan ini jadi bikin pekerjaan dua kali karena yang bolong ini harus dijahit kembali.
Terkadang, seringkali dari kita membenci, atau tidak menyukai sesuatu. Bahkan ingin sekali mengenyahkan sesuatu itu dari hidup kita. Tanpa kita tau sebenarnya hal itu baik buat kita, yang kita benci itu malah buat kita kuat. Yang kita benci itu malah bikin kita enggak "bolong". Yang kita benci itu malah melengkapi kita.
Semoga Allah memberi kita rahmat-Nya untuk bisa mengambil ibrah dari serial hal yang terjadi dalam hidup kita.
Semoga bermanfaat.
Emang udah jadi kebiasaan. Kalo beli barang baru langsung aja di periksa, entah itu ada benang-benang yang enggak support style langsung aja dipotong, lagi periksa-periksa, mata ini jatuh ke daleman rok (Daleman putih yang biasa ada di dalam rok) rasanya risih banget kalo makek masih ada Daleman rok nya. Akhirnya pencabutan benang dengan paksa pun terjadi. Ehh, sadar enggak sadar bagian rok pada pinggang malah jadi bolong dan ini jadi bikin pekerjaan dua kali karena yang bolong ini harus dijahit kembali.
Terkadang, seringkali dari kita membenci, atau tidak menyukai sesuatu. Bahkan ingin sekali mengenyahkan sesuatu itu dari hidup kita. Tanpa kita tau sebenarnya hal itu baik buat kita, yang kita benci itu malah buat kita kuat. Yang kita benci itu malah bikin kita enggak "bolong". Yang kita benci itu malah melengkapi kita.
Semoga Allah memberi kita rahmat-Nya untuk bisa mengambil ibrah dari serial hal yang terjadi dalam hidup kita.
Semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)